DARK MODE 

Wednesday, 5 July 2017 by

SENSASI PANJAT TEBING

Ditulis pada 05 Juli 2017 oleh Prof Wim Poli.

Tidak ada emas di puncak tebing yang dipanjat. Di bawahnya ada ngarai yang menganga, siap melayangkan nyawa pemanjat tebing kalau ia jatuh. Kalau takut mati, tinggal saja di rumah! Apa yang dicari pemanjat tebing, kalau bukan sensasi? Seluruh kehidupan manusia adalah bagaikan peristiwa memanjat tebing.

Ada tujuan yang mau dicapai, ada pelatihan dan risiko pencapaian tujuan. Ada risiko yang tinggi, ada yang sedang, dan ada yang rendah. Risiko mana yang dipilih, tergantung kepada si pemilih, dengan pengalaman masa lalu yang telah membentuk wataknya, baik pengalaman yang kebetulan mau pun yang direkayasa dalam proses pendidikan.

Motivasi berprestasi dapat direkayasa melalui berbagai “proses panjat tebing,” baik untuk orang perorangan mau pun untuk organisasi. Adalah keliru kalau orang dipaksa berprestasi dengan ancaman: change or die; berubah atau mati.

Seyogianya tekanan bukannya diletakkan pada akibat negatif dari sesuatu tindakan yang diambil, melainkan pada kegembiraan yang tercapai pada puncak keberhasilan. Antara tindakan dan puncak keberhasilan ada ketegangan kreatif, yang menjadi motif utama tindakan wiraswasta, baik wirausaha bisnis maupun wirausaha sosial.

Pesan: Pembentukan watak wiraswasta terutama bukanlah melalui banyaknya informasi yang disampaikan kepada seseorang, melainkan rangsangan untuk bertindak, mencapai sensasi yang menanti.

No comments:

Post a Comment