Ditulis pada 08 Juli 2017 oleh Prof Wim Poli.
Kisah berikut adalah kisah nyata yang diangkat dari pengalaman penulis di sebuah desa beberapa tahun yang lalu. Kisahnya agak lama, tetapi masih relevan dikemukakan sekarang ini bahkan mungkin juga di kemudian hari.
Penulis menyaksikan seorang profesor ahli kesehatan masyarakat mengadakan penyuluhan kesehatan di sebuah desa. Ia menganjurkan masyarakat untuk membangun toilet dengan menggunakan sebuah gambar yang diterbitkan Badan Kesehatan Dunia, WHO. Akhirnya, dengan bantuan dana dari orang-orang kota yang baik hati, dibangunlah tiga jamban di desa kecil tersebut. Berhasil?
Tiga bulan kemudian penulis kembali ke desa tersebut dan membuat foto salah satu jamban yang terlihat di bawah ini. Jambanya masih awet. Tidak digunakan. Apa yang salah?
Pertanyaan: Apakah ada contoh lain tentang proyek pembangunan, yang dibangun dengan maksud baik oleh yang berwewenang tetapi ternyata mubazir untuk masyarakat akar rumput? Kalau ada, apanya yang salah dan bagaimana mengatasinya?
No comments:
Post a Comment