Ditulis pada 29 Juni 2017 oleh Prof Wim Poli.
Pada tanggal 28 Januari 1986 dunia dikejutkan oleh meledaknya pesawat ulang-alik Challenger, yang menewaskan tujuh orang awaknya. Apa penyebabnya, dan apa pelajarannya?
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penyebab ledakan adalah O-ring, yaitu sebuah cincin di bagian belakang pesawat, yang patah dalam suhu yang sangat dingin. Ciri O-ring ini sudah diketahui, tetapi informasinya tidak sampai ke manajemen puncak NASA. Mengapa?
Manajemen puncak NASA adalah orang-orang profesional yang tahu tentang tugasnya, tetapi tidak cukup menghargai “berita buruk” yang disampaikan para bawahan kepada mereka. Bawahan harus mampu menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya. Dari pengalamannya, para bawahan “belajar” untuk tidak menyampaikan berita buruk kepada atasan. Menangani fakta brutal secara produktif tidak menjadi ciri Kebudayaan Organisasi NASA, yang didominasi oleh “kepintaran” manajemen puncak. Tetapi, apakah itu Kebudayaan Organisasi?
Secara singkat, Kebudayaan Organisasi adalah caranya orang bepikir dan berperilaku di dalam sesuatu organisasi, yang terbentuk oleh pengalaman pemecahan masalah internal dan eksternal dalam perjalanan waktu. Pengalaman yang berhasil cenderung akan diulang-ulangi sehingga terbentuk pola berpikir dan berperilaku yang cenderung terus dipertahankan sebagai jati-diri organisasi.
Pesan: Sumber kesalahan terbesar dalam pemecahan masalah dapat terletak pada hubungan antar manusia di dalam kebudayaan organisasi yang didominasi oleh perilaku manajemen puncak.
No comments:
Post a Comment